Thursday, April 21, 2011

UJIAN CINTA

Justeru itu, ALLAH SWT mewar-warkan di dalam firman-NYA:

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Maksudnya :"Katakanlah: ""Jika kamu (benar-benar) mencintai ALLAH, ikutilah aku, nescaya ALLAH mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Dan ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." ( Surah ali Imran ayat 31 )

Di dalam hal ini, Imam Hassan al Basri rahimahullah pernah mengungkapkan :

“Suatu kaum mengaku cinta kepada ALLAH, lalu ALLAH menguji mereka dengan ayat ini.”
(Tafsir Ibnu Kathir 2/229 )

Hakikatnya, ‘ujian cinta’ yang ALLAH letakkan pada ayat di atas sangat tepat sebagai penentu dan kayu ukur kepada kebenaran dakwaan yang dinyatakan. Berapa ramai dari manusia hari ini yang mengaku beriman dan menuturkan cinta kepada TUHAN, tetapi masih tega melanggar perintah dan larangan-NYA.

Ditambah pula kesibukan mengejar pangkat dan harta sehingga doa dan munajat kepada Yang Esa semakin sirna. Kebohongan demi kebohongan dilakukan demi meraih tumpuan dan sokongan manusia. Tidak kurang juga mereka yang berbuat kerosakan atas nama agama, memutuskan silaturrahmi, bersifat perkauman dan lebih malang, ada yang mendahulukan kehendak nafsu sendiri dari mengutamakan kehendak ILAHI.

Inikah yang digembar gemburkan sebagai menyintai-NYA?

Lantaran itu, saban kali mengungkapkan cinta pada Yang Maha Esa, rasa malu akan muncul lebih dulu. Disusuli rasa rindu berbelai tangisan hiba.

Berbalaskah cintaku?

Terkenang beberapa untaian ayat-ayat cinta-NYA, juga ingatan daripada junjungan Rasul yang mulia, sebagai panduan dan pedoman bagi menjawab persoalan yang menerpa.

Firman ALLAH SWT :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ يَخَافُونَ لَوْمَةَ لآئِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاء وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Maksudnya : “Wahai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak ALLAH akan mendatangkan suatu kaum yang ALLAH mencintai mereka dan mereka pun mencintai-NYA, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan ALLAH, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah kurnia ALLAH, diberikan-NYA kepada siapa yang dikehendaki-NYA, dan ALLAH Maha Luas (pemberian-NYA) lagi Maha Mengetahui.” ( Surah al Maidah ayat 54 )

Dan firman-NYA lagi :

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ

Maksudnya : “Kerana itu, ingatlah kamu kepada-KU nescaya AKU ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-KU, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-KU.” ( Surah al Baqarah ayat 151 )

Juga sabda baginda SAW yang bermaksud :

“Sesiapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi ALLAH hendaklah dia mengamati kedudukan ALLAH dalam dirinya. Sesungguhnya ALLAH menempatkan hamba-NYA dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan ALLAH pada dirinya“. ( Hadis riwayat al Hakim )

Akhirnya, mari kita sama-sama berdoa agar lafaz cinta yang dizikirkan, bukan sekadar manis di bibir sahaja. Bahkan, cinta itu kita buktikan melalui perakuan, perkataan dan perbuatan yang mendekat kita kepada DIA yang kita cinta :

“Ya ALLAH, sesungguhnya aku memohon kepada-MU; perbuatan yang memiliki banyak kebaikan, dan meninggalkan berbagai macam kemungkaran, mencintai orang-orang miskin dan ENGKAU mengampuni serta menyayangiku. Dan jika ENGKAU menimpakan fitnah (malapetaka) bagi suatu kaum, maka wafatkanlah aku dalam keadaan tidak terimbas fitnah itu. Dan aku memohon kepada-MU rasa kecintaan pada-MU, dan cinta pada orang-orang yang mencintai-MU, juga cinta pada amal perbuatan yang akan menghantarkan aku untuk mencintai-MU.”

( Hadis riwayat Ahmad )

Sesungguhnya, tiada yang lebih indah selain beroleh pengiktirafan cinta dari-NYA :

“Jika Allah mencintai seorang hamba maka DIA berfirman:

“Wahai Jibril sesungguhnya aku mencintai si fulan maka cintailah dia.” (Riwayat Imam Ahmad)


0 comments: